Di P2X, kami melakukan survei terhadap habitat alami Pongamia dan membudidayakannya melalui penanaman biji, dan kami menemukan adanya perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan dan hasil biji. Oleh karena itu, meskipun ditanam dari biji yang dikumpulkan dari pohon dengan hasil tinggi, hasil yang diperoleh tidak selalu tinggi, sehingga hal ini dianggap sebagai risiko dalam produksi komersial. P2X bekerja sama dengan Universitas Kasetsart dan lembaga penelitian di seluruh dunia untuk memilih “galur unggul” dengan hasil biji serta kandungan minyak dan lemak yang tinggi, kemudian memperbanyaknya melalui metode kloning.

Di sisi lain, menurut penelitian yang dilakukan oleh Tokyo University of Agriculture and Technology, pada tanaman leguminosa, jumlah fiksasi nitrogen bervariasi tergantung pada kolonisasi rhizobium yang hidup di bintil akar dan jenis bakteri yang terlibat, yang diyakini sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Terdapat banyak jenis rhizobium, dan ada kemungkinan bahwa rhizobium dengan kemampuan fiksasi nitrogen yang rendah justru menetap di sana. P2X, bekerja sama dengan Tokyo University of Agriculture and Technology, telah memilih “Rhizobium Unggul”, yaitu rhizobium dengan kemampuan fiksasi nitrogen tinggi yang cocok untuk Pongamia, dan telah mengintegrasikannya selama proses kloning guna meningkatkan pertumbuhan dan menghilangkan ketergantungan terhadap pupuk nitrogen. Kami akan terus membudidayakan Pongamia tanpa bergantung pada pupuk nitrogen.

Selain itu, kami akan memperkenalkan teknik budidaya dari kebun buah di Jepang, yang merupakan salah satu yang paling maju di dunia. P2X bertujuan untuk memaksimalkan hasil Pongamia bekerja sama dengan University of the Ryukyus, yang telah melakukan penelitian Pongamia di Indonesia selama bertahun-tahun.